Sabtu, 26 Februari 2011

Life of Music, Kejujuran dan Romantisme Musikal

         Saya merasa sedikit malu dengan diri sendiri ketika memutuskan untuk menuliskan ini ( 1. karna saya tidak terbiasa menjadi orang melankolis, 2. bahasa tulisan yang sederhana dan 3. jalan pikiran yang ngelantur ngawur)....
         Saya mencoba membuat perbandingan antara musisi pribumi (Indonesia) dan musisi mancanegara dalam memahami dan mengekspresikan rasa cinta...
Pertanyaan awal saya,mengapa musik orang bule jauh lebih bertahan lama,ketimbang musik dalam negeri (khususnya 10 tahun terakhir ini)..? Jawaban saya cuma satu yang pasti! Ekspresi cinta yang dituangkan musisi bule jauh lebih jujur ketimbang musisi pribumi yang mengekspresikan cinta secara lebay... Dari kacamata industri musik pun mungkin demikian sama. Yang menjadi pembeda adalah intensi bermusik para musisi. Musisi bule benar-benar menenggelamkan diri dalam musik karna musik adalah hidup mereka bukan karna niat kejar setoran,modal tampang,menjiplak ataupun numpang tenar seperti musisi pribumi. Yang sedikit melegakan adalah tidak semua musisi pribumi yang demikian. Musisi pribumi era 80an-90an bahkan yang masih bertahan sampai saat ini,mempunyai pola dan intensi musikal yang sama dengan musisi bule. Lagu-lagu mereka bertahan lama dan masih tetap enak didengar sekalipun dikerubuti banyak musisi baru lainnya.
          Kembali ke persoalan awal ; jujur dalam bermusik membuat karya yang tercipta menjadi begitu enak didengar dan bertahan lama. Saya sedikit memberi gambaran dengan mengambil beberapa kasus yang dialami oleg Eric Patrick Clapton (musisi favorit saya ; one of the best in the world) dan beberapa karya-karyanya yang saya nilai dituangkan dengan benar-benar jujur :
1. LAYLA & THE OTHER ASSORTED LOVE SONG
       Beberapa karya terkenalnya adalah lagu Bell Bottom Blues,Blue Eye Blue dan Layla. Lagu-lagu tersebut dengan jujur menggambarkan perasaannya terhadap Pattie Boyd, istri dari sahabat dekatnya sendiri yang tidak bisa terungkap secara langsung namun lewat karya-karyanya tersebut..Lirik terkuat,terhebat dan paling menyentuh menurut saya ada pada lagu Bell Bottom Blues "If i could choose a place die,it would be in your arms.." Menyentuh sekali bukan? Bahkan mungkin tragedi paling mengerikan dalam episode hidupnya. Bayangkan saja,memendam rasa begitu lama (tajam di hati,tumpul di mulut)..
2. TEARS IN HEAVEN
        Lagu yang menggambarkan betapa hancurnya hati Eric ketika dipaksa menerima kenyataan ditinggal pergi anaknya yang tewas terjatuh dari sebuah apartemen di kota Manhattan. Ini juga salah satu episode tragis paling buruk dalam hidupnya! "would you know my name,when i saw you in heaven..?"...
          Ini bukan fanatisme,ini cuma sebuah contoh dari betapa banyak contoh para musisi yang berkarya dengan hati dan jujur. Kejujuran itu tertuang dalam aliran nada yang begitu mengalir,pilihan nada yang pas,hentakan emosi lewat dinamika nada dan lirik yang begitu kuat. Inilah yang membuat musik yang jujur akan tetap segar sekalipun era musik terus berganti. 
          Poin lain yang ingin saya sampaikan adalah Lagu,Cinta Dan Kejujuran memberikan efek magis positif buat siapa saja...Ketiganya memberi banyak sekali angin segar bagi siapa saja!  Saran saya :
1. Ungkapkan Cinta pada siapa saja dengan Lagu...
2. Rayakan Cinta bersama siapa saja dengan Lagu..
P.S. : lakukan semuanya dengan jujur,ditemani Lagu Cinta yang jujur...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar